
Horormisteri21 - Di desa sering ditemukan hantu atau orang-orangan sawah untuk menakut-nakuti burung. Bagaimana jadinya jika hantu-hantuan itu ternyata bisa hidup dan meneror, tentu menjadi Cerita Horor.
Liburan semester telah tiba. Jito (nama samaran), siswa kelas 5 SD di wilayah Jakarta Utara menyambut gembira.SahabatQQ
Orang tua Jito berencana mengirimnya ke rumah nenek dan kakeknya di wilayah Bantul selatan. Kebetulan orang tua Jito juga akan pergi ke luar kota.
Nenek dan kakek Jito pun sangat senang sekali. Bagi Jito sekaligus bisa mempelajari kehidupan di desa. Setidaknya agar liburannya bisa berguna.
Sesampainya di rumah nenek, Jito disambut baik. Itu karena Jito cucu satu-satunya. Apalagi semester ini, Jito mendapat ranking satu. Sudah tentu itu membuat kakek dan neneknya bangga.
Hari tu, kakek Jito mengajak jalan-jalan di lingkungan sawah dekat rumah. Ketika melintasi galengan sawah, Jito merasa ingin buang air kecil.
Karena sudah tidak tahan, Jito langsung buang air di depan orang-orangan atau hantu sawah tanpa permisi. Setelah itu, Jito langsung pergi begitu saja.
Sejak kejadian itu, Jito mengalami hal aneh. Ketika ia hendak buang air kecil malam-malam, seperti merasa diikuti. Bahkan Jito merasa ada yang mengawasi dirinya dari lubang ventilasi.
Ketika ia menatap sawah, orang-orangan sawah itu seolah menoleh kepadanya. Ia merasa orang-orangan sawah itu mendekat, padahal tidak mendekat sama sekali.
Masih banyak kejadian aneh lain dialami Jito. Ketika tidur, Jito ditakut-takuti penampakan orang-orangan sawah yang melayang.
Ia melihatnya dari jendela. Ini menyebabkan Jito risih. Karenanya setiap ia tidur, lampunya selalu dinyalakan. Kalau ke kamar mandi selalu minta ditemani.
Kakek Jito yang merasa ada yang aneh lantas bertanya pada Jito. "Jito, akhir-akhir ini kok kamu seperti ketakutan karena sesuatu? Apa yang terjadi le?" tanya Kakek Jito.
"Kek kemarin aku kencing di dekat orang-orangan sawah. Tapi orang-orangan itu sekarang suka nakut-nakutin," jawab Jito.Agen Domino99
Kakek Jito mengerti maksud cucunya. Karenanya ia bersiap menghadapi orang-orangan sawah itu kalau ia meneror lagi. Ketika kakeknya selesai salat, ia mebdengar Jito berteriak, "Kakeeek…!! Tolong…."
Kakek langsung menuju kamar Jito. Ternyata, orang-orangan sawah itu melayang tepat berdiri di atas Jito yang berselimut.
Kakek Jito langsung mengacungkan keris ke orang-orangan sawah itu seraya berkata, "Minggato kowe…Minggat!!! Jangan berani neror cucuku. Kalau masih neror, saya bakar rumahmu!" teriak kakek Jito.
Aneh, seketika itu orang-orangan sawah lenyap tanpa jejak. Dan sejak kejadian itu, Jito tidak mau kencing di sembarang tempat lagi.
