SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MENIKMATI CERITA HOROR DI RUMAH KAMI

Lampor Keranda Terbang, Horor yang Menusuk Rahasia Besar

horormisteri21 - Lampor menceritakan kisah Edwin dan Netta yang mulanya hidup tenteram di kampung halaman. Mereka memiliki dua anak Agam ( laki-laki ) dan Sekar ( perempuan ).

Netta pada dasarnya berasal dari Sumatera seperti Edwin. Ia merupakan warga asli Temanggung yang 25 tahun tak kembali ke kampung halamannya semenjak pergi bersama sang ibu. Netta tidak pernah kembali ke kampung halamannya selama 25 tahun karena sang ibu sangat marah kepada ayahnya yang menjadi budak setan. Suatu ketika, mereka merasakan teror yang membuatnya tidak nyaman di kampung Edwin. 

Satu keluarga itu pun akhirnya pindah dan datang ke Temanggung untuk dengan ayahnya yang sudah puluhan tahun tak bertemu. Netta juga akhirnya menerima fakta bahwa bapaknya baru saja meninggal sebelum kedatangannya.

Lantas di kampung halamannya tersebut didatangi oleh iblis pencabut nyawa yang membawa keranda terbang. Teror tersebut melanda ke semua warga. Kemudian Netta dituding sebagai alasan teror tersebut dimulai.

Edwin berusaha membela istrinya, tetapi kejadian mengerikan terus menghantui semua warga termasuk keluarga Netta.

Edwin mulai mencurigai ada rahasia besar di balik Netta dan masa kecilnya di Temanggung. Berbagai rahasia pun terungkap hingga menguji keutuhan keluarga mereka Anak-anak mereka juga terancam oleh Lampor,dan satu-satunya jalan bagi Edwin dan Netta adalah menghadapinya. Edwin mulai menyelidiki rahasia di balik Lampor dan hubungannya dengan Netta serta keluarganya.

Terhadap Lampor, Edwin bagaikan orang kota pada umumnya, menganggap Lampor sebagai takhayul. Sedangkan Netta pada saat kecil pernah menyaksikan adiknya sendiri diculik Lampor.

apa yang terjadi di dalam keluarga Netta. Kebenaran pada kisah inidiungkap berangsur-angsur melalui pengenalan anggota keluarga Netta. a dan ibunya sepakat bahwa Lampor datang karena ayahnya kawin lagi dan memakai ilmu hitam. Pengalaman Netta tersebut belum diketahui Edwin yang skeptis. Walaupun rasional, Edwin memilih untuk menghormati adat setempat, mematuhi jam malam di kampung, hingga ia memercayai adanya Lampor setelah melihat kedatangannya sendiri.Domino99

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama